Pajarakan, Lensaupdate.com - Pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025 Al Metro Klenang dan SMP Imamul Hasan tampil memukai pada malam puncak Lailatul Qiro’ah yang digelar oleh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan dalam rangka memperingati haul almarhumah Hj. Imami Hafshawaty, Minggu (9/3/2025) malam.
Para pemenang Festival MPS tahun 2025 ini adalah Al Metro Klenang Kecamatan Banyuanyar sebagai juara 1 untuk kategori umum, juara 2 diraih oleh Walijah Kecamatan Pajarakan, juara 3 diraih Sanggar Lanceng Sonar Dringu, juara harapan 1 diraih Korwil Tongas dan juara harapan 2 diraih Korwil Dringu.
Sementara untuk kategori pelajar, juara 1 diraih SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris, juara 2 diraih SMA Unggulan Genggong, juara 3 diraih SMPN 1 Kraksaan, juara harapan 1 diraih SMPN 3 Gading dan juara harapan 2 diraih SMK Zaha Genggong.
Selanjutnya para pemenang Festival MPS tahun 2025 ini menerima hadiah yang diserahkan secara langsung oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris didampingi ketua panitia Reno Handoyo.
Kegiatan ini dihadiri oleh Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam kegiatan Festival MPS tahun 2025, terutama dalam upaya menghidupkan kembali musik patrol yang merupakan sebuah budaya asli Indonesia yang memiliki nilai keislaman yang kental.
“Kami berkomitmen untuk terus melestarikan budaya ini, karena musik patrol adalah bagian dari warisan budaya kita yang harus terus diperkenalkan kepada generasi muda," ujarnya.
Gus Haris mengharapkan agar Kabupaten Probolinggo terus menjadi penggerak budaya, khususnya dalam pelestarian tradisi musik patrol yang sudah menjadi bagian dari identitas budaya daerah.
“Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keberlangsungan tradisi yang ada ini sangat penting agar keberadaan musik patrol tidak punah di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Gus Haris mengharapkan generasi muda dapat lebih mengenal dan mencintai budaya daerah mereka serta terus berkontribusi dalam pelestarian kebudayaan lokal.
“Festival MPS ini diharapkan akan terus berkembang dan menjadi event tahunan yang dinantikan yang tidak hanya menyuguhkan hiburan tetapi juga sebagai wadah bagi masyarakat untuk lebih mendalami dan melestarikan musik patrol sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia,” pungkasnya. (put/zid)
0 Comments:
Posting Komentar