Kraksaan, Lensaupdate - Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris secara resmi membuka Bazar Takjil Ramadhan 1446 H Gelora SAE dan Festival Ramadhan Pegadaian 2025 di Rest Area Gelora Merdeka Kraksaan, Senin (3/3/2025) sore.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Pengadilan Negeri Kraksaan Putu Agus Wiranata dan perwakilan Forkopimda, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo M. Zubaidi, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto, Deputi Bisnis Area Probolinggo Pegadaian Alfafatih Rosada serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Pembukaan bazar takjil ini ditandai dengan pemotongan pita oleh Gus Haris didampingi oleh perwakilan Forkopimda dan Sekda Ugas Irwanto. Setelah pembukaan, Gus Haris bersama dengan Ketua TP PKK Ning Marisa berkeliling untuk menyapa pedagang dan membeli berbagai produk UMKM yang turut meramaikan bazar takjil tersebut.
Bazar Takjil Ramadhan 1446 H SAE dan Festival Ramadhan Pegadaian 2025 kali ini diikuti oleh 475 peserta yang berasal dari berbagai kelompok Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Alun-alun Kota Kraksaan, Stadion Gelora Merdeka Kraksaan serta Car Free Day (CFD).
“Kegiatan bazar takjil ini sudah menjadi agenda tahunan. Namun untuk tahun 2025 terasa sangat istimewa karena kami berhasil melibatkan 475 peserta yang merupakan jumlah terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan bazar takjil di Kabupaten Probolinggo,” ujar ketua panitia H. Taufik.
Sementara Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengatakan selain menjadi tradisi tahunan, bazar takjil Ramadhan ini juga memiliki peran penting dalam pemberdayaan UMKM. “Melalui kegiatan seperti ini, pedagang lokal dapat menjual berbagai produk mereka seperti jajanan khas Kabupaten Probolinggo yang menjadi daya tarik bagi pengunjung,” katanya.
Gus Haris menambahkan, bazar takjil ini juga diharapkan menjadi sarana yang menguntungkan kedua belah pihak, baik pedagang maupun pembeli. “Penting untuk memastikan bahwa semua pihak, baik yang berjualan maupun yang membeli sama-sama bisa mendapatkan keuntungan yang adil. Tidak boleh ada pihak yang dirugikan," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini tidak hanya berlangsung selama Ramadhan, tetapi bisa menjadi model kegiatan yang bisa diterapkan di berbagai kesempatan lainnya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada panitia dan teman-teman paguyuban. Ke depan kami tidak akan mentoleransi yang namanya pungli. Ingat baik-baik, kami tidak akan mentoleransi yang namanya pungli,” terangnya.
Gus Haris juga menyampaikan rencana untuk melakukan pembenahan Alun-alun Kraksaan dengan konsep baru yang akan menjadikannya sebagai pusat aktivitas masyarakat, serupa dengan suasana di Malioboro, Yogyakarta. “Kami ingin Alun-alun Kraksaan menjadi tempat yang lebih hidup dan menarik bagi masyarakat, terutama saat acara-acara besar berlangsung,” tambahnya.
Secara keseluruhan, Gus Haris berharap kegiatan bazar takjil ini dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan menjadikan Kabupaten Probolinggo sebagai kota yang semakin berkembang. “Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, saya optimis bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh berkah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (ren/zid)
0 Comments:
Posting Komentar