Kuripan, Lensaupdate.com - Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Probolinggo memberikan sosialisasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton keterkaitan kualitas infrastruktur terhadap Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Balai Desa Jatisari Kecamatan Kuripan, Selasa (11/3/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat setempat dan menghadirkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Diantaranya Bapelitbangda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Perhubungan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta Dinas Kesehatan (Dinkes).
Dalam kesempatan tersebut, tim peneliti dari Tim Kesehatan Unuja Paiton memaparkan hasil penelitian yang sudah dilakukan selama 30 hari sebelumnya di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.
Setelah dilakukan paparan dilanjutkan dengan tanggapan dari OPD. Dari tanggapan tersebut akhirnya diperoleh beberapa rekomendasi yang dikembalikan kepada pemerintah agar menjadi salah satu acuan di dalam bidang kesehatan dan infrastruktur di Kabupaten Probolinggo.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Nurayati menyampaikan paparan yang disampaikan tim peneliti ini berkaitan dengan kondisi jalan dan resiko kematian ibu dan anak. Infrastruktur jalan yang buruk menghambar akses layanan kesehatan. Jalan utama ke fasilitas kesehatan di beberapa kecamatan masih banyak berupa tanah dan beton. “Data tahun 2023 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo menyebutkan kematian ibu sebanyak 23 kasus dan kematian bayi sebanyak 218 kasus,” katanya.
Menurut Nurayati, dampak kondisi jalan terhadap AKI dan AKB akan menyebabkan keterlambatan akses ke fasilitas kesehatan, kesulitan evakuasi darurat serta peningkatan beban ekonomi.
“Kondisi jalan yang buruk berkontribusi terhadap tingginya AKI-AKA. Infrastruktur jalan yang baik sangat penting untuk akses layanan kesehatan. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk solusi berkelanjutan,” jelasnya.
Nurayati menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan di Desa Jatisari Kecamatan Kuripan karena menjadi salah satu lokus AKI dan AKB. Sebab dilihat dari infrastruktur memang membutuhkan perhatian. Kalau jalan sudah ada, tetapi masih butuh perbaikan agar lebih layak menuju ke tempat pelayanan kesehatan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan hasil riset yang sudah dilakukan oleh tim peneliti dari Unuja Paiton. Kami minta tolong hasil penelitian ini diuji dan berapa persen yang berpengaruh bagi infrastruktur,” terangnya.
Lebih lanjut Nurayati menerangkan, ada beberapa rekomendasi yang diperoleh diantaranya penyelenggaraan jalan kabupaten/kota, penyediaan sarana transportasi, kesehatan desa serta peningkatan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
“Solusi yang diberikan meliputi peningkatan kualitas infrastruktur dan pelengkap jalan sesuai dengan kelas jalan, ambulan khusus untuk daerah terpencil dan sulit serta sosialisasi dan pendampingan pentingnya pemeriksaan kehamilan dan imunisasi,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini Nurayati mengharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi sebagai salah satu acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan, bisa menekan AKI dan AKB di Kabupaten Probolinggo serta hasil rekomendasi bisa diperhatikan oleh pemerintah.
“Salah satunya menyediakan angkutan khusus yang berada di pelosok untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil agar bisa tertangani dengan baik untuk menuju ke pusat pelayanan kesehatan,” pungkasnya. (put/zid)
0 Comments:
Posting Komentar