Pemkab Probolinggo Lakukan Gerakan Pengendalian Wereng Batang Coklat pada Tanaman Padi


Dringu, Lensaupdate.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pertanian (Diperta) melakukan gerakan pengendalian wereng batang coklat pada tanaman padi di 2 (dua) kelompok tani (poktan) di Kabupaten Probolinggo.

Yakni, Poktan Sumber Rejeki Triwungan Desa Talkandang Kecamatan Kotaanyar dengan 20 orang peserta pada Senin (24/3/2025) dan Poktan Tani Makmur 2 Desa Bucor Wetan Kecamatan Pakuniran dengan 25 orang peserta pada Kamis (27/3/2025).

Pengendalian yang dilakukan di 2 poktan tersebut selain diikuti oleh anggota poktan juga dihadiri oleh stakeholder antara lain Diperta Kabupaten Probolinggo, Penyuluh Pertanian POPT serta Kepala Desa dan jajarannya. 

Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Plh Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Evi Rosella mengatakan wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens) atau disebut juga WBC merupakan salah satu OPT utama tanaman padi yang paling berbahaya dan telah banyak merugikan petani padi bahkan mengakibatkan puso dan gagal panen.

“Ciri-ciri tanaman padi yang diserang WBC adalah tanaman padi warnanya berubah menjadi kekuningan, pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Pada serangan yang parah keseluruhan tanaman padi menjadi kering seperti terbakar (Hopperburn),” katanya.

Evi menerangkan hama wereng batang cokelat hidup pada pangkal batang padi. Serangga ini mempunyai siklus hidup antara 3-4 minggu yang dimulai dari telur (selama 7-10 hari), Nimfa (8-17 hari) dan Imago (18-28 hari). Saat menjadi nimfa dan imago inilah wereng batang cokelat menghisap cairan dari batang padi.

“Cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu penyebab serangan WBC terhadap tanaman padi. Disamping faktor tersedianya makanan yang terus menerus (tanaman padi yang tidak serentak). Cuaca yang tidak menentu saat ini berakibat kondisi pertanaman padi cenderung lembab menyebabkan hama wereng berkembang dengan cepat,” jelasnya.

Menurut Evi, perkembangan serangan hama wereng batang coklat di Kabupaten Probolinggo sampai dengan periode ini Maret 2025 ditemukan beberapa lokasi serangan antara lain di Poktan Sumber Rejeki Triwungan Desa Talkandang Blok Triwungan Kecamatan Kotaanyar seluas 1,5 hektar pada tanaman padi umur ± 60 Hst dengan intensitas serangan ringan.

Selain itu, Poktan Tani Makmur 2 Desa Bucor Wetan Kecamatan Pakuniran dengan luas serangan 1,4 hektar (spot-spot) intensitas ringan sampai sedang pada tanaman umur ± 90 Hst (menjelang panen). Sedangkan luas tanaman waspada sekitar 40 hektar pada fase premordia (umur ≥ 40 Hst).

“Dalam upaya pencegahan perluasan serangan wereng batang coklat ini, telah dilakukan gerakan pengendalian oleh poktan beserta anggotanya yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo berupa insektisida (abuki dan marshal) serta teknik atau cara pengnedalian yang baik dan benar,” terangnya.

Evi menjelaskan kejadian serangan hama wereng batang coklat di wilayah Kecamatan Kotaanyar dan Pakuniran diharapkan tidak berkembang dan menyebar luas ke seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo. Untuk itu perlu melakukan antisipasi atau upaya pre emtif yang berupa kegiatan harusnya dilakukan jauh sebelum berbudidaya tanaman padi.

“Preventif  merupakan tindakan pengendalian yang dilakukan  dengan cara tanam serempak dalam areal yang luas minimal satu hamparan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyebaran serangan wereng coklat. Serta pengamatan dini bertujuan untuk mengetahui keadaan agroekosistem dari tanaman padi dalam proses pengambilan keputusan. Pengamatan dilakukan setiap 1-2 minggu, apabila ditemukan  wereng coklat per rumpun sudah mencapai ambang ekonomi maka segera lakukan pengendalian dengan insektisida,” tegasnya.

Antisipasi lain dilakukan dengan cara kuratif berupa tindakan pengendalian yang dilakukan dengan cara menggunakan sarana pengendalian  pestisida  yang direkomendasikan. Langkah ini biasanya dilakukan dengan menggunakan insektisida  yang memiliki bahan aktif buprofen, BPMC, fipronil, amitraz, bupofresin, karbofuran, karbusulfan, metalkarb, MIPCI dan amidakloprid.

“Dalam pengendalian wereng coklat sebaiknya dilakukan secara cepat, tepat dan terkoordinasi. Pengendalian dengan insektisida juga harus memperhatikan  6 tepat diantaranya tepat jenis, mutu, waktu, cara, dosis/konsentrasi dan sasaran,” pungkasnya. (put/zid)