Kraksaan, Lensaupdate.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan. Bentuk nyata dari perhatian itu mendapat apresiasi tinggi dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dengan dinobatkannya Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris dan Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ sebagai anggota kehormatan PGRI Kabupaten Probolinggo.
Penobatan tersebut dilakukan dalam acara halal bihalal ribuan guru yang digelar di Gedung Islamic Center Kraksaan pada Kamis (24/4/2025). Kartu Tanda Anggota (KTA) Kehormatan PGRI diserahkan langsung oleh Ketua Umum PB PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi disaksikan oleh Ketua PGRI Jawa Timur Djoko Adi Waluyo dan Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo H. Asim.
Tidak hanya Bupati dan Wakil Bupati, istri mereka yang juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE dan Ketua III TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Umi Hani’ah Fahmi AHZ turut mendapatkan penghargaan yang sama. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi juga menerima KTA kehormatan sebagai bentuk penghargaan atas kiprahnya mendukung pendidikan daerah.
Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo H. Asim menegaskan bahwa penghargaan ini sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRI. Di mana kepala daerah secara fungsional memang menjadi pembina dan penasehat para guru. Latar belakang Gus Haris dan Ra Fahmi sebagai guru menjadikan keduanya sangat memahami kebutuhan guru secara nyata.
“Bapak Bupati dan Wabup bukan hanya pemimpin administratif, tapi juga sahabat guru. Mereka mengerti betul tantangan di lapangan karena mengalaminya sendiri," ujarnya.
Sementara Ketua Umum PB PGRI Prof. Unifah Rosyidi menilai perhatian yang diberikan Pemkab Probolinggo bukan sekadar formalitas. Keberpihakan kepada guru, terutama yang bertugas di wilayah terpencil, menjadi bukti bahwa kepemimpinan daerah ini berpihak pada pendidikan.
“PGRI merasa memiliki mitra sejati di Kabupaten Probolinggo. Ini menjadi contoh bagi daerah lain bahwa memperjuangkan guru adalah tanggung jawab bersama,” ucapnya.
Unifah juga menyebut Ketua TP PKK Ning Marisa sebagai sosok “Ibunda Guru Kabupaten Probolinggo” karena kedekatannya dengan para pendidik dan dedikasinya dalam mendukung peran guru.
Sedangkan Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menegaskan pentingnya membangun lingkungan sekolah yang nyaman dan penuh rasa kekeluargaan. Kesejahteraan guru bukan hanya persoalan gaji, tapi juga soal rasa dihargai.
“Kami ingin sekolah menjadi rumah kedua. Guru yang bahagia dan nyaman akan lebih loyal, meskipun ada tawaran kerja di tempat lain yang lebih dekat,” jelasnya.
Dengan semangat gotong royong dan restu para tokoh agama, Pemkab Probolinggo berkomitmen terus memperjuangkan nasib guru di seluruh penjuru daerah. “Semoga dengan doa diharapkan agar perjuangan ini mendapat keberkahan dan kekuatan,” pungkasnya. (nab/zid)